Tata Artistik Televisi adalah bagian dari kru televisi,
di beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk ke dalam Departemen Artistik
atau Art Departement. Di dalam departemen ini terbagi atas: Unit Dekorasi, Unit
Properti, Unit Grafika, serta Unit Tata Rias dan Busana. Namun di beberapa
stasiun tv di Indonesia tidak selamanya seperti ini, misalnya unit grafika
(grafis) di bebrapa stasiun tv justru bertanggung jawab pada post production
manager.
Sebenarnya apa yang menjadi tanggung jawab seorang penata
artistik adalah semua benda yang dilihat penonton saat menyaksikan sebuah film
atau tayangan sebuah acara. Pembuatan set, atau setting dari sebuah adegan
menjadi tanggung jawab penata artistik
Sedikit berbeda dengan penata artistik televisi, seorang
art director dalam struktur perfilman, bekerja di bawah pruction designer
secara langsung, dan di atas set designer dan berada dalam level yang sama
dengan set decorator. Kewajiban mereka yang terbesar adalah berbagai aspek
administratif dalam art department, seperti pembagian tugas pada tiap personel,
penyiapan bujet dan scheduling dan juga mengatur dan menjaga quality control.
Biasanya juga mereka bekerjasama dengan bagian yang lain, terutama bagian
konstruksi, tak heran karena tugasnya dalam membuat set dari sebuah adegan.
Tugasnya bisa dibagi dua yaitu, pre produksi dan saat produksi.
Planning Meeting
Dalam pertemuan perencanaan program televisi atau
planning meeting, produser memaparkan konsep acara yang akan dibuat. Dalam ha
ini produser didampingi oleh sutradara atau pengarah acara televisi. Atas
penjelasan ini, piñata artistk menguraikan rencana tata artistic untuk
mendukung acara tersebut, uraian ini dipaparkan dalam bentuk floor plan.
Berikutnya, masing-masing departemen mempelajari kembali apa-apa yang harus
disiapkan. Kebutuhan set dekorasi, property,serta grafika adalah hal-hal yang
sangat serius diperhitungkan secara detail oleh piñata artistic.
Production Meeting
Dalam pertemuan ini, pengarah acara bertindak memimpin
acara meeting produksi. Masing-masing penangung jawab tim memaparkan tugas yang
akan dilakukan secara lengkap, ini penting agar departemen lainnya juga
memahami konsep acara secara keseluruhan. Dalam meeting produksi, peñata
artistik sudah harus mengajukan anggaran yang diperlukan dalam tata artistik.
Technical Meeting
Ini merupakan pertemuan terakhir, dimana masalah teknis
dibahas. Segala kebutuhan produksi harus selesai dilakukan alias segala sesuatunya
ready to use.
Pre production.
Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set
yang diperlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, Jadi setiap
adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan (misal berbicara
di sebuah bandara udara), maka art director harus mulai membuat list set apa
saja yang diperlukan.
Merinci apa saja yang dibutuhkan. Jika sudah tahu set apa
saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film, maka ia sudah dapat memulai
membuat checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya properti yagn
kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun juga set panggung misalnya
atau apa saja yang membutuhkan konstruksi, di sini jika merupakan produksi
besar, art director bisa bekerja sama dengan bagain konstruksi. Bahkan di
beberapa produksi film, make up sampai wardrobe bisa menjadi salah satu
tanggung jawab seorang art director untuk menyiapkannya. Misalnya saja, setting
dari sebuah adegan adalah di tahun 1942 saat perang dunia kedua masih berkecamuk,
ia harus dapat mencari properti benda-benda yang mewakili tahun tersebut sampai
ke pakaian yang akan dikenakan oleh tokoh-tokohnya.
Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah
merinci apa saja yang dibutuhkan, ia juga perlu merinci bujet yang harus
dikeluarkan, jika memang bujet terbatas, maka denagn sendirinya ia harus
pintar-pintar membagi bujet sesuai kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set
yang sesuai dengan aslinya dengan bujet yang standar, maka namanya pun akan
semakin dikenal.
Production
Film telah dimulai pembuatannya, maka tiap scene pun art
director perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar yang
diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan skenaro dan dalam
tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung,
misalnya saja membetulkan letak set atau properti yang dirasa tak pas di adegan
yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh art director, mulai dari bongkar
pasang set, sampai ke penataan set sepanjang pengambilan gambar masih
berlangsung.
1.
TATA RIAS
Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni
mengubah
penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Tata rias dalam
teater
mempunyai arti lebih spesifik, yaitu seni mengubah wajah
untuk
menggambarkan
karakter tokoh.
Tata Rias dalam teater bermula dari pemakaian kedok atau
topeng untuk menggambarkan karakter tokoh. Contohnya,
teater Yunani
yang memakai topeng lebih besar dari wajah pemain dengan
garis tegas
agar ekspresinya dapat dilihat oleh penonton. Beberapa teater primitif
menggunakan bedak tebal yang biasa dibuat dari
bahan-bahan alam,
seperti tanah,tulang,
tumbuhan, dan lemak binatang. Pemakaian tata
rias akhirnya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari peristiwa
teater.
1.1
Fungsi Tata Rias
Tokoh dalam teater memiliki karakter berbeda-beda.
Penampilan
tokoh yang berbeda-beda membutuhkan penampilan yang berbeda
sesuai karakternya. Tata rias merupakan salah satu cara
menampilkan
karakter tokoh yang berbeda-beda tersebut. Tata rias
dalam teater
memiliki fungsi sebagai berikut :
·
Menyempurnakan penampilan wajah
·
Menggambarkan karakter tokoh
·
Memberi efek gerak pada ekspresi pemain
·
Menegaskan dan menghasilkan garis-garis wajah sesuai dengan tokoh
·
Menambah aspek dramatik.
1.1.1
Menyempurnakan Penampilan Wajah
Wajah seorang pemain memiliki kekurangan yang bisa
disempurnakan dengan mengaplikasikan tata rias. Seorang
pemain,
misalnya, memiliki hidung yang kurang mancung, mata yang
tidak
ekspresif, bibir yang kurang tegas, dan sebagainya. Tata
rias bisa
menyempurnakan kekurangan tersebut sehingga muncul kesan
hidung
tampak mancung, mata menjadi lebih ekspresif, dan bibir
bergaris tegas.
Penyempurnaan wajah dilakukan pada pemain yang secara
fisik telah
sesuai dengan tokoh yang dimainkan. Misalnya, seorang
remaja
memerankan siswa sekolah. Tata rias tidak perlu mengubah
usia, tetapi
cukup menyempurnakan dengan mengoreksi kekurangan yang
ada untuk
disempurnakan. Pemain yang tidak menggunakan rias,
wajahnya akan
tampak datar, tidak memiliki dimensi.
1.1.2
Menggambarkan Karakter Tokoh
Karakter berarti watak. Tata rias berfungsi melukiskan
watak
tokoh dengan mengubah wajah pemeran menyangkut aspek
umur, ras,
bentuk wajah dan tubuh. Karakter wajah merupakan cermin
psikologis
dan latar sosial tokoh yang hadir secara nyata. Misalnya,
seorang yang
optimis digambarkan dengan tarikan sudut mata cenderung
ke atas.
Sebaliknya, tokoh yang pesimistis cenderung memiliki
karakter garis
mata yang menurun. Tata rias memiliki kemampuan dalam
mengubah
sekaligus menampilkan karakter yang berbeda dari seorang
pemeran.
1.1.3
Memberi Efek Gerak Pada Ekspresi Pemain
Wajah seorang pemain di atas pentas, tampak datar ketika
tertimpa cahaya lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata
rias untuk
menampilkan dimensi wajah pemain. Tata rias berfungsi
menegaskan
garis-garis wajah karakter, sehingga saat berekspresi
muncul efek gerak
yang tegas dan dapat ditangkap oleh penonton. Seorang
penata rias
harus mencermati gerak ekspresi wajah untuk menentukan
garis yang
akan dibuat.
1.1.4
Menghadirkan Garis Wajah Sesuai Dengan Tokoh
Menampilkan wajah sesuai dengan tokoh membutuhkan garis
baru yang membentuk wajah baru. Fungsi garis tidak
sekedar
menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga terbentuk
tampilan
yang berbeda dengan wajah asli pemain. Misalnya, seorang
remaja yang
memerankan seorang yang telah berumur 50 tahun. Wajah
perlu
ditambahkan garis-garis kerutan sesuai wajah seorang yang
berusia 50
tahun. Seorang yang berperan menjadi tokoh binatang, maka
perlu
membuat garis-garis baru sesuai dengan karakter wajah
binatang yang
diperankan.
1.1.5
Menambah Aspek Dramatik
Peristiwa teater selalu tumbuh dan berkembang.
Tokoh-tokoh
mengalami berbagai peristiwa sehingga terjadi perubahan
dan
penambahan tata rias. Misalnya, seorang tokoh tertusuk
belati,
tertembak, tersayat wajahnya, maka dibutuhkan tata rias
yang
memberikan efek sesuai dengan kebutuhan. Tata rias bisa
memberikan
efek dramatik dari peristiwa-peristiwa yang terjadi
dengan menciptakan
efek tertentu sesuai dengan kebutuhan.
1.2
Jenis Tata Rias
1.2.1
Tata Rias Korektif
Tata rias korektif (corective make-up) merupakan suatu
bentuk
tata rias yang bersifat menyempurnakan (koreksi). Tata
rias ini
menyembunyikan kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah
dan
menonjolkan hal-hal yang menarik dari wajah. Setiap wajah
memiliki
kekuarangan dan kelebihan. Seseorang yang memiliki bentuk wajah
kurang sempurna, misalnya dahi terlalu lebar, hidung
kurang mancung
dan sebagainya,dapat disempurnakan dengan make up
korektif. Seorang
pemain membutuhkan tata rias korektif ketika tampilannya
tidak
membutuhkan perubahan usia, ras, dan perubahan bentuk
wajah.
Biasanya pemeran memiliki kesesuaian dengan tokoh yang
diperankan.
Wajah pemain cukup disempurnakan dengan menyamarkan,
menegaskan, dan menonjolkan bagian-bagian wajah sesuai dengan
tokoh yang dimainkan.
1.2.2
Tata Rias Fantasi
Tata rias fantasi dikenal juga dengan istilah tata rias
karakter
khusus. Disebut tata rias karakter khusus, karena
menampilkan wujud
rekaan dengan mengubah wajah tidak realistik. Tata rias
fantasi
menggambarkan tokoh-tokoh yang tidak riil keberadaannya
dan lahir
berdasarkan daya khayal semata. Tipe tata rias fantasi
beragam, mulai
dari badut, tokoh horor, sampai binatang. Beberapa teater
di Asia, seperti
Opera Cina dan Kabuki menggunakan jenis tata rias
fantasi. Tata Rias
Opera Cina menyerupai topeng. Wajah pemain yang
sebenarnya tak
tampak (Gb 143). Tata rias kabuki memiliki pola yang
menggambarkan
karakter yang berbeda (Gb.144). Pola tata rias pada
kabuki ini
diaplikasikan pada wajah pemain yang seluruhnya dibuat
putih (Gb.145).
Gb.143 Tata rias opera Cina 276
Gb.144 Desain tata rias kabuki
Gb.145 Tata rias kabuki 277
1.2.3 Tata Rias karakter
Tata rias karaker adalah tata rias yang mengubah
penampilan
wajah seseorang dalam hal umur, watak, bangsa, sifat, dan
ciri-ciri
khusus yang melekat pada tokoh. Tata rias karakter dibutuhkan ketika
karakter wajah pemeran tidak sesuai dengan karakter
tokoh. Tata rias
karakter tidak sekedar menyempurnakan, tetapi mengubah
tampilan
wajah. Contohnya, mengubah umur pemeran dari muda menjadi
lebih tua
(Gb.146). Mengubah anatomi wajah pemain untuk memenuhi
tuntutan
tokoh dapat juga digolongkan sebagai tata rias karakter,
misalnya
memanjangkan telinga (Gb.147). Tokoh tersebut memiliki
latar Suku
Dayak Kalimantan yang memiliki tradisi memanjangkan
telinga.
Gb. 146 Tata rias karakter 278
Gb.147 Tata rias karakter etnik
1.3
Bahan dan Peralatan Tata Rias
Pengetahuan bahan dan peralatan tata rias sangat penting
bagi
seorang penata rias. Pengetahuan bahan dan peralatan
menjadi dasar
untuk memilih bahan dan alat yang sesuai dengan
kebutuhan.
Perkembangan zaman dan teknologi membawa konsekuensi pada
teknologi bahan dan Peralatan tata rias. Hampir setiap
tahun bahanbahan kosmetik diproduksi dengan berbagai jenis dan kualitas yang
cukup beragam.
1.3.1.
Bahan Tata Rias
Seorang penata rias harus mengerti bahan-bahan yang dapat
dan
tersedia untuk merias. Bahan-bahan ini biasanya tersedia
di toko
kosemetik. Masing-masing bahan digunakan secara berbeda
sesuai
pentahapan dan fungsi tata rias seperti dijelaskan dalam
paparan berikut.
Cleanser
Cleanser sering
disebut juga pembersih. Cleanser atau
pembersih
bentuknya macam-macam, seperti krim,
gel, dan
lotion. Cleanser
fungsinya membersihkan wajah dari kotoran,
sehingga wajah menjadi bersih dan bebas dari lemak. Ada
pula jenis
cleanser khusus yang digunakan
untuk
membersihkan bagian-bagian wajah yang sensitif, seperti
bibir
atau bagian kelopak mata.
Astringent
Astringent disebut juga
toner, clarifying, atau penyegar.
Berbentuk cair dan berfungsi menyegarkan wajah. Astringent
biasanya mengandung banyak alkohol. Astringent
yang baik
sebenarnya yang sedikit kandungan alkoholnya. Saat ini
banyak produk penyegar yang mengandung sedikit alkohol
atau tanpa alkohol. Jenis penyegar tanpa alkohol ini
relatif
lebih aman untuk kulit.
Concealer
Pada wajah manusia sering terdapat noda hitam atau coklat
yang mengganggu penampilan. Capek dan kurang istirahat
sering menimbulkan
berkas hitam melingkar di sekitar mata.
Concealer adalah sejenis bahan tata rias yang berfungsi
untuk
menyamarkan sekaligus menutup kekurangan tersebut.
Concealer berbentuk krim,
compact, dan stik. Pemakaiannya
dioleskan pada bagian-bagian yang perlu disamarkan atau
ditutup.
Foundation
Foundation disebut
juga sebagai alas bedak. Berfungsi
memberikan efek mulus pada wajah. Foundation
diaplikasikan
sesudah
concelear. Foundation memiliki berbagai bentuk,
seperti krim, stik, atau
compact (padat). Foundation
tersedia
dalam berbagai tingkatan warna, mulai dari netral, terang
,sampai warna gelap sesuai dengan warna kulit manusia.
Penggunaannya pada wajah bisa dilakukan dengan tangan
atau spon.
Losse
Powder
Losse Powder biasa disebut juga bedak tabur. Losse powder
bentuknya bubuk yang halus dan lembut. Losse powder juga
tersedia dalam berbagai tingkatan warna sesuai dengan
kulit
manusia. Fungsinya untuk menyempurnakan pori-pori yang
terbuka. Pori-pori akan tersamarkan dan kulit wajah
tampak
lebih sempurna.
Losse powder juga berfungsi menyatukan
concealer dengan foundation.
Compact
Powder
Compact powder disebut juga sebagai bedak padat. Bedak
padat berfungsi untuk lebih menyempurnakan wajah. Wajah
menjadi tambah mulus. Sebagaimana bedak tabur, bedak
padat juga
memiliki berbagai macam tingkatan warna. 280
Blush
on
Blush on disebut juga sebagai pemerah pipi. Bahan ini
untuk
memberikan rona merah pada pipi sehingga tampil lebih
segar
dan berseri. Blush on tersedia dalam berbagai tingkatan
warna, mulai dari merah muda sampai merah tua.
Kosmetik
Bibir
Kosmetik bibir digunakan untuk membentuk dan memperindah
bibir. Peralatan yang digunakan bermacam-macam tergantung
dari pembentukan serta warna yang diinginkan. Setiap
bibir
manusia memiliki karakter yang berbeda dan terkadang
menggambarkan watak pemiliknya. Untuk mengubah kesan
asli tersebut, bentuk bibir perlu disesuaikan dengan
karakter
peran. Untuk mebentuk dan memperindah bibir diperlukan.
Lipstik. Pemerah
atau pewarna bibir. Lipstik pada umumnya
tersedia dalam bentuk stik dan krim padat yang dikemas
seperti kemasan bedak padat. Pemerah bibir ini tersedia
dalam berbagai macam warna. Mulai dari merah dengan
berbagai tingkatan warna, violet, coklat, sampai warna
gelap
yang cenderung hitam. Lipstik fungsinya memberi warna
pada
bibir. Setiap warna menghasilkan karakter yang berbeda.
Lipliner. Berbentuk pencil yang berfungsi memberi garis
atau
kontur pada bibir sesuai dengan yang dikehendaki. Lipliner
berfungsi membentuk bibir untuk menghasilkan kesan
tertentu. Misalnya bibir yang tipis dapat diubah kesannya
menjadi bibir yang penuh dengan membentuk bibir
menggunakan lipliner.
Lipliner tersedia dalam berbagai
warna.
Lipgloss. Adalah bahan yang membuat bibir tampil
mengkilat
dan memiliki efek bercahaya. Lipglos ini akan membuat
bibir
tampil segar. Lipgloss pada umumnya berbentuk stik dan
krim
padat. Pengaplikasiannya sesudah lipstik dan lipliner.
Kosmetik
Mata
Sama dengan kosmetika bibir, kosmetik untuk membentuk
dan memperindah mata bermacam-macam. Dengan kosmetik
ini mata seseorang pemain dapat dibuat sesuai dengan
tuntutan karakter peran yang akan dimainkan. Beberapa
kosmetik mata tersebut adalah sebagai berikut.
Eye shadow atau perona mata. Pada umumnya berbentuk
compact atau padat. Diaplikasikan pada kelopak mata untuk
menambah karakter.
Eye shadow dapat difungsikan pula 281
untuk membentuk alis.
Khusnya warna-warna yang gelap.
Dalam pementasan teater, eye shadow ini biasa
dimanfaatkan
pula untuk membuat shadow dan highlight pada bagian wajah
tertentu.
Eyeliner.
Digunakan untuk memberi kontur atau garis pada
mata sesuai yang dikehendaki. Tujuannya agar mata lebih
tampak ekspresif. Biasanya berbentuk pencil. Ada juga
eyeliner yang berbentuk cair.
Maskara. Berfungsi menebalkan bulu mata dan melentikkan
bulu mata. Dikemas dalam tabung kecil yang sudah
dilengkapi
dengan aplikator khusus yang ujungnya seperti sikat
lembut.
Sikat ini difungsikan untuk membentuk bulu mata menjadi
lentik.
Pensil Alis.
Berfungsi untuk membentuk dan memberi tebal
pada alis. Dalam pementasan teater, pencil alis juga
dimanfaatkan untuk membuat garis-garis pembentuk pada
wajah. Misalnya, untuk membuat garis kerutan pada wajah.
Pencil alis biasanya tersedia dalam dua warna, yaitu
hitam
dan coklat.
Body
Painting
Body painting adalah bahan yang bersifat opak (menutup)
berbentuk krim dan stik. Di Indonesia banyak tersedia
dalam
bentuk krim. Bahan ini biasa digunakan untuk tata rias
fantasi.
Tersedia dalam berbagai warna, mulai dari putih, hitam,
merah, hijau, biru, dan kuning. Body painting
berfungsi pula
untuk melukis badan, seperti membuat tato atau memberi
warna pada bagian badan tertentu yang dikehendaki.
1.3.2
Peralatan Tata Rias
Peralatan tata rias sangatlah beragam tergantung dari
kegunaannya. Beberapa memiliki fungsi yang sangat khusus
untuk
merias bagian yang sangat khusus seperti alis, bulu mata, dan lain
sebagainya. Dengan mengenal peralatan tata rias maka
kesalahan
penggunaan alat bisa diminimalisir. Sering terjadi pada
penata rias amatir
yang sekenanya saja mempergunakan peralatan tata rias.
Hal ini
menyebabkan alat tersebut mudah rusak atau tidak lagi
dapat digunakan
dengan baik.
Sikat Alis
Sikat alis memiliki bentuk ganda. Pada satu sisi
berbentuk sisir
kecil dan sisi
yang lain adalah sikat yang berbentuk
seperti 282
sikat gigi. Fungsinya untuk merapikan alis, baik sebelum
dan
sesudah pemakaian pencil alis dan shadow.
Sikat Bulu Mata
Sikat dengan bulu-bulu yang ditata melingkar seperti spiral.
Sikat ini memiliki karakter bulu sikat yang kasar.
Fungsinya
untuk membersihkan
bulu mata dan menyempurnakan
maskara yang tidak rata.
x Kuas Alis
Kuas alis berbulu
halus atau kasar. Ujung kuas dipotong
menyerong atau diagonal. Kuas ini digunakan untuk
membaurkan pensil alis atau eye shadow yang telah
diaplikasikan sehingga terlihat rapi dan natural.
Kuas Eyeliner
Kuas eyeliner ada dua macam. Pertama, kuas dengan bulubulu
yang halus, agak panjang dan ramping.
Kuas eyeliner
berfungsi untuk melukis garis mata. Melukis garis mata
bisa
memakai eye
shadow atau eyeliner cair. Apabila
menggunakan bahan
eyes hadow, baiknya kuas dalam
keadaan basah. Sebaliknya kalau menggunakan bahan
eyeliner cair, kuas baiknya dalam keadaan kering. Kedua,
kuas dengan bulu-bulu halus, ujungnya bulat dan bulunya
agak tebal. Kuas ini berfungsi menyempurnakan dan
memadukan eyeliner dengan pencil mata.
Kuas Bibir
Kuas bibir berukuran sedang dengan bulu lembut dan
berujung lancip. Digunakan untuk mengaplikasikan pewarna
bibir dan lipgloss.
Kuas Concealer
Kuas
concealer memiliki ukuran bervariasi. Kuas ini
digunakan unuk mengaplikasikan concealer pada noda-noda
yang terdapat di
wajah. Kuas yang berukuran kecil dipakai
untuk menjangkau
sudut-sudut wajah, seperti sudut mata.
Kuas Eye Shadow
Kuas eye shadow
terdiri dari dua jenis. Pertama, berbentuk
pipih, berujung tipis, dengan bulu-bulu lembut. Fungsinya
untuk membentuk
garis dan memadukan warna setelah
diaplikasikan. Kedua, kuas berbulu tebal, lembut, dan
ujungnya bulat.
Kuas ini digunakan unuk membantu
menyempurnakan sapuan gradasi warna eye shadow. Kuas 283
ini juga dapat difungsikan untuk membentuk serta
menghaluskan bayangan hidung.
Kuas Kipas
Kuas kipas berbentuk pipih dan melebar seperti
kipas.
Terbuat dari bulu-bulu yang sangat halus. Kuas ini
digunakan
untuk membersihkan serpihan-serpihan kosmetik yang
mengotori wajah.
Kuas Shading
Kuas shading
memiliki bulu-bulu yang lembut, tebal,
dan
ujungnya dibentuk serong. Digunakan untuk mengaplikasikan
shading pada bagian-bagian wajah yang bersudut, seperti
hidung atau rahang.
Kuas Blush On
Kuas blush on
memiliki gagang langsing dengan bulu lembut
dan agak tebal. Berfungsi untuk mengaplikasikan blush on
pada pipi atau bagian wajah lainnya.
Kuas Powder
Kuas powder bergagang besar dengan bulu-bulu yang lembut
dan gemuk. Kuas ini digunakan untuk mengaplikasikan losse
powder. Bisa juga digunakan untuk finishing yaitu
menyatukan
bahan rias agar terpadu dengan lebih sempurna.
Velour Powder Puff
Velour powder puff terbuat dari bahan sejenis beludru
yang
lembut. Berbentuk bundar dan tersedia dalam dua ukuran,
yaitu besar dan
kecil. Besar untuk mengaplikasikan bedak
tabur dan kecil untuk bedak padat pada wajah.
Spon Wajik
Spon wajik berbentuk segi tiga. Terbuat dari bahan
lateks.
Digunakan untuk meratakan
concealer atau foundation pada
bagian-bagain wajah yang sulit dijangkau, seperti bagian
bawah mata, sudut mata, dan hidung.
Spon Bundar
Spon bundar terbuat dari bahan lateks yang memiliki sifat
tidak menyerap. Berfungsi untuk mengaplikasikan
foundation.
Aplikator Berujung Spon
Aplikator dengan bagian ujung terbuat dari spon digunakan
untuk mengaplikasikan
eye shadow. Tata rias biasanya 284
menggunakan beberapa warna eye shadow. Idealnya setiap
warna menggunakan satu aplikator, sehingga warnanya tidak
kotor.
Pinset
Pinset terbuat dari logam dengan ujung pipih. Pinset
berfungsi
untuk mencabut bulu alis. Pinset juga bisa dimanfaatkan
untuk
mengaplikasikan bulu mata palsu.
Gunting
Gunting idealnya tersedia dalam berbagai ukuran.
Setidaknya
tersedia gunting dalam ukuran kecil. Baik gunting biasa,
maupun gunting potong. Gunting potong rambut bisa
dimanfaatkan untuk merapikan alis, kumis, dan jenggot.
Gunting potong rambut bermanfaat pula untuk
mengaplikasikan kumis dan jenggot palsu.
Pencukur
Alis
Alat pencukur alis berupa pisau kecil yang bergerigi.
Alat ini
berguna untuk membentuk alis.
Penjepit Bulu Mata
Penjepit bulu mata biasanya terbuat dari logam. Bergagang
seperti gunting dengan ujung melengkung seperti bulu
mata.
Fungsinya untuk melentikkan bulu mata.
1.4
Praktek Tata Rias
Praktek tata rias memaparkan urutan kerja dalam merias
pemain.
Tata urutan kerja atau prosedur tata rias perlu diketahui agar proses
berjalan secara efektif dengan hasil yang maksimal.
1.4.1
Persiapan
Persiapan merupakan tahapan yang penting dalam praktek
tata
rias. Seorang penata rias perlu melakukan persiapan
berupa
perencanaan, persiapan tempat, bahan dan peralatan, serta
persiapan
pemain.
1.4.1.1
Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan diskusi dengan sutradra,
pemain,
dan penata artistik yang lain. Penata rias mencatat
masukan-masukan
dari sutradara terkait dengan tata rias. Catatan
sutradara sebagai
masukan bagi penata rias untuk membuat desain atau
rancangan. 285
1.4.1.2
Persiapan Tempat
Tempat merias memiliki pengaruh yang besar terhadap
keberhasilan sebuah hasil kerja tata rias. Hal yang perlu
diperhatikan
terkait dengan tempat adalah perlengkapan tempat rias.
Tempat rias
idealnya memiliki cermin yang dilengkapi dengan
penerangan yang
cukup. Cermin yang dibutuhkan untuk tata rias setidaknya
berukuran
relatif besar sehingga mampu menangkap bagian tubuh dan
wajah
pemain secara utuh.Cermin idealnya juga terpasang di
almari kabinet
yang memiliki tempat untuk meletakkan bahan dan peralatan
tata rias.
Kursi yang dibutuhkan idealnya adalah kursi hidrolik yang
bisa diputar
dan dinaik-turunkan secara otomatis sehingga penata rias
tidak perlu
membungkuk atau berpindah tempat.
Perlengkapan lain yang harus dikontrol oleh penata rias
adalah
ketersediaan tata cahaya yang memadai. Idealnya terdapat
lampu yang
dipasang secara frontal pada sisi kanak dan kri cermin.
Lampu
penerangan yang sifatnya umum, idealnya dipasang di
langit-langit atas
di belakang meja rias. Apabila penerangan kurang memadai,
maka
penata rias bisa minta pada bagian yang bertanggung jawab
untuk
memasang cahaya tambahan. Hal ini penting karena
berpengaruh
langsung pada warna tata rias.
1.4.1.3
Persiapan Bahan dan Peralatan
Seorang penata rias harus tahu bahan apa saja yang
dibutuhkan
untuk melakukan kerjanya. Bahan-bahan harus disiapkan
dalam jumlah
yang cukup sesuai kebutuhan. Misalnya, untuk suatu
pementasan
menangani 8 pemain, maka diperhitungkan kebutuhan kapas,
pembersih, shadow, dan sebagainya. Demikian juga
peralatan yang
dibutuhkan. Bahan
dan peralatan ditata sedemikian rupa dan harus
diketahui secara persis tempatnya agar saat praktek tidak
disibukkan
dengan mencari bahan atau alat yang harus digunakan.
1.4.1.4
Persiapan Pemain
Seorang penata rias harus bisa mengukur berapa waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Termasuk
menghitung
berapa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan persiapan
seorang
pemain untuk siap dirias. Persiapan seorang pemain dapat
dipaparkan
sebagai berikut.
Melindungi kepala dan tubuh
Pada prinsipnya, persiapan ini dilakukan untuk memudahkan
penata rias dalam melakukan pekerjaan. Dibutuhkan penutup
kepala agar rambut tidak mengganggu proses merias.
Demikian juga tubuh perlu penutup agar rontokan bahan
rias
tidak membuat busana menjadi kotor.
Membersihkan wajah
Membersihkan wajah pemain merupakan persiapan yang
dilakukan setelah bagian tubuh tertentu terlindungi.
Membersihkan wajah dilakukan menggunakan pembersih
untuk mengangkat kotoran dan lemak yang menempel pada
wajah pemain. Setelah bersih, wajah poerlu diberi
penyegar
agar terasa nyaman, segar, dan bersihh. Teknik
membersihkan wajah dimulai dari mengaplikasikan pembersih
pada wajah. Berikutnya meratakan pembersih dengan tangan
sambil ditekan. Setelah itu dibersihkan menggunakan kapas
dengan arah gerakan ke atas. Apabila wajah telah bersih,
maka tinggal mengaplikasikan penyegar.
Mengenal wajah pemain
Seorang penata rias, idealnya mengenal karakter pemain
jauh
sebelum proses merias dilakukan. Karakter wajah yang
perlu
dikenal seorang penata rias meliputi bentuk wajah, hidung
bibir, mata, serta jenis kulit. Apabila penata rias belum
mengenal secara rinci, maka saat membersihkan wajah, bisa
diamati hal-hal yang terkait dengan karakter wajah.
Dengan
demikian seorang penata rias tahu betul apa yang harus
dilakukan.
1.4.2
Desain
Desain adalah rancangan berupa gambar atau sketsa sebagai
dasar penciptaan. Membuat desain pada dasarnya adalah menuangkan
gagasan dalam bentuk gambar atau sketsa. Proses tata rias
memerlukan
desain sebelum bahan-bahan kosmetik diaplikasikan pada
wajah pemain.
Desain mempermudah kerja penata rias dengan hasil yang
maksimal.
Membuat desain merupakan tata cara kerja yang perlu
ditradisikan.
Desain dapat dibuat dalam bentuk kartu besar dengan
kertas
yang relatif tebal. Kartu dapat dimanfaatkan dua muka
bolak-balik. Kartu
tata rias memuat hal-hal sebagai berikut.
Gb.148 Lembar desain bagian depan
BAGIAN DEPAN
x Gambar wajah dari muka dan samping.
x Gambar wajah dari muka dan samping dipakai untuk
menuangkan konsep tata rias. Contohnya, penempatan
shading dan highlight pada wajah, eye shadow, garis
kerutan
wajah, atau aplikasi lipstik.
x Tempat untuk catatan. Tempat catatan dipakai untuk
membuat
catatan khusus yang belum tervisualisasikan dalam gambar.
Contohnya, teknik aplikasi , karakter garis, atau arah
tarikan
aplikasi shadow maupun blush on.
x Daftar bahan kosmetik. Kosmetik yang dipakai dalam tata
rias
didaftar lengkap dengan spesifikasinya. Pencatatan bahan
kosmetik yang
dibutuhkan ini membuat proses merias
menjadi lebih efektif . Penata rias dapat menyiapkan
sekaligus
mengontrol kebutuhan bahan yang dipakai. 288
Gb.149 Lembar desain bagian belakang
BAGIAN BELAKANG
x Produksi. Mencantumkan judul pementasan.
x Sutradara. Mencantumkan nama sutradara
x Tokoh. Mencantumkan nama tokoh dalam naskah lakon
x Karakter Tokoh. Memuat deskripsi karakter tokoh
x Pemain. Mencantumkan nama pemain
x Karakter Pemain. Mendeskripsikan tipe dan ciri-ciri
wajah
pemain
x Jenis Tata Rias. Mencantumkan jenis tata rias
x Catatan Khusus. Memuat keterangan atau gambar yang
belum terungkap di bagian depan. 289
1.4.3
Merias
Desain pada akhirnya diaplikasikan pada pemeran. Seorang
penata rias bekerja berdasarkan desain yang telah dibuat.
Seorang
penata rias bisa menyerahkan sebagian pekerjaannya pada
seorang
asisten dengan tetap berpedoman pada desain. Penata rias
melakukan
kontrol dan penyempurnaan agar hasil sebagaimana yang diharapkan.
1.4.3.1
Tata Rias Korektif
Fungsi tata rias korektif
adalah untuk mengubah penampilan
wajah menjadi lebih sempurna. Wajah manusia memiliki
kekurangan
yang membuat penampilan kurang sempurna. Tata rias
korektif
menyamarkan kekurangan yang ada sehingga wajah tampil
lebih
sempurna. Penata rias perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
x Kenali kekurangan dan kelebihan wajah
x Kenali karakter tokoh dengan baik.
x Koreksi wajah pemain sesuai karakter tokoh
x Perhatikan jarak pemain dengan penonton
x Kuasai bahan kosmetik dan peralatan
Penata rias perlu mempelajari kekurangan dan kelebihan
wajah, sebelum
membuat desain. Hal lain yang perlu dikuasai adalah
teknik mengoreksi
wajah untuk penyempurnaan.
o Teknik Tata Rias Korektif
Teknik yang dipakai dalam menyempurnakan (koreksi) wajah
,
adalah teknik
shadow dan highlight.
Shadow adalah efek gelap yang
memberi kesan cekung, kecil, sempit. Highlight adalah
efek terang yang
memberi kesan menonjol, besar, lebar. Kombinasi
antara shadow dan
highlight akan menghasilkan kesan tertentu sesuai yang
diharapkan.
Teknik lain yang bisa dilakukan adalah menambahkan
unsur-unsur baru,
baik dengan garis, warna atau bahan tiruan.
o Praktek Tata Rias Korektif
Sebelum merias wajah, perhatikan kelengkapan alat dan
bahan.
Karena jenis kulit setiap orang berbeda maka perlu
diperhatikan bahanbahan rias yang akan digunakan. Rias yang baik tidak
menghasilkan efek
negatif pada kulit sperti; gatal-gatal, kulit mengelupas,
dan lain
sebagainya. Jika semua sudah dipersiapkan maka praktek
tata rias dapat
dilakukan seperti di bawah ini.
x Membersihkan wajah. Langkah awal yang penting adalah
membersihkan wajah dengan
cleanser atau pembersih.
Berikutnya, segarkan wajah dengan astringent. Pilihlah
cleanser dan astringent sesuai jenis kulit. 290
x Menyempurnakan bentuk wajah. Wajah memiliki bentuk
yang beragam. Wajah yang ideal, khususnya untuk
kecantikan, adalah
yang berbentuk oval dengan proporsi
seimbang antara bagian-bagiannya. Bentuk-bentuk lain
seperti
bulat, persegi, panjang, buah pir, segitiga, dan diamond
dianggap kurang sempurna dan perlu dikoreksi.
Penyempurnaan bentuk wajah menggunakan teknik shading
dan highlight
dengan mengaplikasikan foundation. Gunakan
foundation dengan tiga tingkatan warna yang berbeda,
yaitu
foundation sesuai warna kulit, foundation dengan warna
satu
tingkat lebih gelap dari warna kulit, dan foundation dengan
warna satu tingkat lebih terang dari warna kulit. Foundation
yang sesuai dengan warna kulit dipakai untuk bagian wajah
yang ingin dipertahankan,
foundation dengan warna satu
tingkat lebih gelap dari warna kulit untuk menyamarkan,
mempersempit, atau membuat cekung. Sedangkan foundation
dengan warna satu tingkat lebih cerah dari warna kulit
untuk
memberi kesan lebar atau menonjol.
Gb.150 Bentuk wajah bulat
Kasus :
Pemeran memiliki bentuk wajah bulat. Bentuk bulat
memiliki
pipi dan garis rahang penuh dengan garis muka cenderung
pendek. 291
Solusi :
Gunakan teknik
shading. Aplikasikan foundation warna gelap
satu tingkat di bawah warna kulit sepanjang garis tepi
dahi,
pipi, rahang, dan rahang bagian bawah. Kesan bulat akan
tersamarkan dengan teknik shading yang tepat.
Gambar-gambar di bawah ini memperlihatkan bagian-bagian
yang perlu dikoreksi sehubungan dengan bentuk wajah.
Untuk
bentuk wajah panjang (Gb.151), bagian dahi dan dagu perlu
diberi warna gelap untuk mengurangi kesan panjang.
Sementara bagian pipi diberi warna terang.
Gb.151 Bentuk wajah panjang
Untuk bentuk wajah persegi (Gb.152) daerah di sebelah
atas
pelipis kanan dan kiri serta tepi pipi sebelah kanan dan
kiri
diberi warna gelap untuk menghilangkan kesan kotak pada
wajah. Kesan kotak akan menampakkan karakter yang kaku.
Jika pemain berperan sebagai tokoh yang lemah lembut maka
bentuk kotak pada wajah harus dihilangkan sehingga kesan
kaku tersebut juga menjadi hilang. 292
Gb.152 Bentuk wajah persegi
Untuk bentuk wajah
diamond (Gb.153) maka daerah
seputar
dahi sampai pelipis diberi warna gelap dan pipi serta
dagu
diberi warna terang.
Gb.153 Bentuk
wajah diamond 293
Untuk wajah segitiga (Gb.154) bagian atas pelipis kiri
dan
kanan serta bagian bawah pelipis kiri dan kanan diberi
warna
terang sedangkan pipi, dahi, dan dagu diberi warna
terang.
Gb.154 Bentuk wajah segitiga
x Mengaplikasikan bedak baik losse powder maupun compact
powder, dapat dilakukan dengan teknik shading dan highlight
mengikuti aplikasi foundation. Hal ini harus dilakukan
lebih
teliti dan hati-hati.
Losse powder dapat dimanfaatkan untuk
membaurkan dua warna
foundation yang berbeda agar
gradasi warnanya terjaga. Compact powder dipakai setelah
losse powder untuk lebih menyempurnakan tampilan wajah.
x Membentuk hidung dapat menggunakan teknik shading dan
highlight dengan bahan
compact powder. Gunakan compact
powder warna dua tingkat lebih terang dari warna kulit
dan
dua warna lebih gelap dari warna kulit.
Kasus dan Solusi :
a. Batang hidung besar.
Shadow pada dua sisi hidung.
Highlight pada garis tengah batang hidung dengan bentuk
yang ramping (Gb.155). 294
Gb.155 Batang hidung besar
b. Cuping hidung besar. Shadow pada dua sisi cuping
hidung
yang harus disamarkan.
Highlight pada garis tengah
hidung untuk mengalihkan fokus (Gb.156).
156.Cuping hidung besar 295
c. Batang hidung kecil. Shadow pada kanan dan kiri batang
hidung. Highlight pada batang hidung untuk menyamarkan
batang hidung yang kecil (Gb.157).
Gb.157 Batang hidung kecil
d. Batang hidung pendek.
Highlight dibuat tinggi mulai dari
atas sampai ujung hidung. Ketinggian dapat memanipulasi
dengan bagian atas ditinggikan dan ujung alis bagian
dalam disesuaikan agar tidak berkesan janggal (Gb.158).
Gb.158 Batang hidung pendek 296
e. Hidung tidak mancung. Highlight dengan goresan ramping
pada batang hidung.
Shading pada sisi kanan dan kiri
untuk menciptakan efek kontras.
f. Batang hidung bengkok.
Shadow pada bagian yang
bengkok dengan tarikan garis lurus. Highlight pada batang
hidung dengan garis mengikuti bentuk hidung yang
dikehendaki.
x Membentuk alis. Alis memiliki bentuk yang beragam pula.
Bentuk alis tidak selalu sesuai dengan bentuk wajah. Oleh
karena itu, alis perlu dikoreksi dengan menyesuaikan
bentuknya dengan bentuk wajah.
Kasus dan solusi:
a. Pemeran memiliki bentuk wajah bulat. Buatlah alis
tajam
dan menyudut untuk menyamarkan kesan wajah yang
bulat (Gb.159).
Gb.159 Alis tajam
b. Pemeran memiliki bentuk wajah persegi. Buatlah alis
melengkung lembut. Hindari bentuk alis yang tajam
(Gb.160).
Gb.160 Alis melengkung lembut 297
c. Pemeran memiliki bentuk wajah panjang. Buatlah alis
cenderung mendatar. Hindari tarikan alis ke atas dan
melengkung (Gb.161)
Gb.161 Alis mendatar
d. Pemeran memiliki bentuk wajah diamond. Idealnya alis
dibuat melengkung lembut pada ujung terluar alis
(Gb.162).
Gb.162 Ujung luar alis melengkung
e. Pemeran memiliki bentuk wajah segitiga. Alis yang
ideal
untuk bentuk segitiga adalah alis yang sedikit melengkung
dengan membentuk sudut yang tidak terlalu tajam
(Gb.163).
Gb.163 Ujung alis sedikit tajam
Apabila sudah memilih
bentuk alis yang sesuai, maka
perhatikan pertumbuhan alis. Apakah tumbuhnya teratur?
Apakah rambut alis perlu dirapikan? Rambut alis yang
tumbuh
tidak teratur perlu dirapikan dengan cara dipotong.
Sesuaikan
alur alis dengan bentuk yang diinginkan. Merapikan
pertumbuhan rambut alis idealnya dilakukan sebelum 298
mengaplikasikan foundation, sehingga bekas potongan dapat
tertutup.
x Membentuk bibir. Pembentukan bibir dapat dilakukan
dengan
membingkai bibir menggunakan eyeliner
dan mengisinya
dengan warna. Langkah awal adalah dengan menyamarkan
bentuk bibir menggunakan
foundation. Penyamaran bibir
dapat dilakukan pada saat mengaplikasikan foundation.
Penyamaran disempurnakan menggunakan compact powder.
Tahap berikutnya adalah menyempurnakan bentuk bibir
dengan membuat bentuk yang dikehendaki. Gunakan eyeliner
untuk membuat sketsa bibir. Setelah sketsa bibir dibuat,
berikutnya adalah mengisi bibir dengan lipstik.
Gb.164 Bibir tipis
Gb.165 Bibir tebal
Bibir tipis dapat dibuat tampak tebal dengan menambah
garis
luar bibir (Gb.164). Sebaliknya, untuk bibir terlalu
tebal dapat
menyamarkan bagian terluar dan membentuk kembali pada
bibir bagian dalam (Gb.165). Demikian juga bibir yang
mempunyai kesan sedih dapat ditarik garis ke atas pada
sudur
terluar bibir (Gb.166). Bibir yang terlalu kecil dapat
disamarkan 299
dengan menambah garis terluar sebagaimana bibir yang
tipis
(Gb.167).
Gb.166 Bibir pesimis
Gb.167 Bibir kecil
x Mengaplikasikan
blush on (perona pipi). Mengaplikasikan
blush on perlu mempertimbangkan bentuk wajah dengan
teknik tarikan atau sapuan yang tepat. Tarikan naik untuk
memberikan efek tajam pada wajah, tarikan mendatar untuk
efek luas, dan tarikan naik untuk memberi kesan panjang
pada
wajah. Blush on sering pula difungsikan untuk sentuhan
akhir
(finishing) pada wajah dengan cara menyapukan tipis dan
ringan pada bagian wajah.
Sapuan blush on untuk finishing
harus hati-hati agar tidak merusak riasan yang lain.
1.4.3.2
Tata Rias Fantasi
Tata rias fantasi disebut juga tata rias karakter khusus.
Tata rias
fantasi menampilkan tokoh-tokoh yang secara riil tidak
terdapat dalam
kehidupan. Penggolongan bisa meliputi tokoh-tokoh horor,
binatang, atau
menampilkan riasan yang menggambarkan flora. Tata rias
fantasi tidak
terbatas tergantung dari fantasi manusia. Tata rias
fantasi dapat
mengubah anatomi wajah untuk memberi kesan tiga dimensi.
Hidung
dapat diubah anatominya dengan bahan kapas yang dicampur
lateks
(Gb.168). Penambahan kapas pada hidung disempurnakan
dengan 300
mengaplikasikan
foundation dan memberi garis serta
shadow (Gb.169).
Hasilnya, hidung berubah dan memiliki dimensi yang
berbeda (Gb.170).
Gb.168 Pemasangan lateks Gb.169 Pemberian foundatioan
Gb.170 Hasil akhir pengubahan bentuk hidung 301
Praktek tata rias fantasi dapat pula memakai model atau
berdasarkan
khayalan perancang rias. Tokoh-tokoh macam badut,
punakawan dapat
digolongkan dalam jenis tata rias fantasi.
Langkah-langkah Tata Rias
Fantasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
x Persiapan. Dalam hal ini adalah membersihkan wajah
pemain
dengan cleanser yang dilanjutkan mengaplikasikan
penyegar.
x Pembentukan dasar. Merupakan tahap membuat bentukbentuk
dasar pada wajah pemain sesuai dengan
desain.
Bentuk dasar dapat berupa garis-garis atau penambahan
unsur lain pada bagian wajah (Gb.171). Apabila bentuk
dasar
berupa garis, maka
foundation diaplikasikan sebelum
membuat garis. Sebaliknya, apabila ada penambahan unsur
lain pada wajah, maka
foundation diaplikasikan sesudah
penambahan unsur lain pada wajah.
Gb.171 Sketsa pada wajah
x Dimensi wajah. Tata rias memiliki kedalaman bentuk.
Kedalaman bentuk dapat dibuat dengan perbedaan gelap
terang, garis, warna, dan penambahan dimensi secara
nyata.
Membentuk dimensi wajah dengan mengisi bagian-bagian
dengan gelap terang atau warna. Penambahan dimensi
secara nyata berupa pengubahan wajah dengan menambah
latex, tisue, atau kapas. Apabila menggunakan teknik dua
302
dimensi cukup dibedakan dengan warna dan gelap terang
(Gb.172).
Gb.172 Proses periasan
x Penyempurnaan. Tahap penyempurnaan adalah tahap
finishing, dimana setiap unsur diselesaikan sesuai dengan
desain.
1.4.3.3 Tata Rias Karakter
Merias karakter berarti mengubah penampilan pemain dalam
hal
umur, watak, bentuk wajah
agar sesuai tokoh. Pengubahan wajah dapat
menyangkut aspek umur saja atau aspek lain secara
bersama. Tata rias
karakter membantu pemain dalam mengungkapkan karakter
tokoh. Tata
rias karakter dikenakan pada bagian wajah dan tubuh lain
yang
memungkinkan dapat dilihat oleh penonton. Bagian lain tubuh
seperti
leher, badan, tangan, atau kaki yang terlihat.
o Umur
Perkembangan usia manusia membawa perubahan-perubahan
pada wajah. Mulai dari anak-anak sampai usia tua. Manusia
mengalami
perubahan pada wajah ketika menginjak usia 30-an.
Khususnya pada
usia 35 tahun, wajah manusia mengalami perubahan dengan
beberapa
tanda-tanda pada wajah, yaitu munculnya kerutan pada
beberapa bagian
bagian. Kerutan muncul pada bagian sekitar mata, mulut,
dan hidung. 303
Perubahan lain yang terjadi adalah pada rambut yang mulai
merubah
warna menjadi abu-abu atau putih.
Pada usia 40 tahun, perubahan mulai tampak lebih nyata.
Kerutan
pada wajah mulai bertambah dan rambut berwarna putih
mulai banyak.
Usia 50 tahun, kulit mulai kendor dan kerutan semakin
tajam dan
bertambah. Usia 65
ke atas, kerutan-kerutan wajah semakin banyak,
kulit pada wajah mulai mengendur, cekung, dan rambut
semakin
memutih.
o Praktek Tata Rias Karakter
Tata rias karakter membutuhkan persiapan yang serius.
Selain
bahan-bahan dasar make-up, tata rias karakter juga
memerlukan bahan
tambahan lain, seperti rambut palsu, kumis, jenggot, dan
lain sebagainya.
Tahapan tata rias karakter dapat dijelaskan sebagai
berikut.
x Persiapan. Tahap persiapan selalu dimulai dengan
membersihkan wajah. Menghilangkan kotoran, bekas make up
dan lemak yang menempel pada wajah. Berikutnya adalah
mengaplikasika penyegar.
x Aplikasi
foundation. Pemakaian foundation
dapat dilakukan
sebagaimana dalam
make up korektif, yaitu menggunakan
teknik shading
dan shadow. Penggunaan warna untuk
menampilkan usia lebih efektif kalau menggunakan
foundation
warna dua tingkat lebih gelap dan dua tingkat lebih
terang. Hal
ini untuk menciptakan tingkat kekontrasan yang tajam.
Mengingat tata rias panggung berhubungan dengan jarak
yang jauh antara tempat pertunjukan dengan penonton.
x Membuat garis kerutan. Garis kerutan dibuat setelah
aplikasi
foundation. Garis kerutan wajah dibuat dengan pensil
alis.
Kerutan pada kening biasanya mulai tampak pada usia 40-
an dengan jumlah sedikit. Garis kerutan pada kening mulai
bertambah jumlahnya pada usia 50 tahun ke atas. Pada usia
yang lebih tua lagi, kulit-kulit disekitar kerutan mulai
tampak
kendor. Garis kerutan pun cenderung turun. Tokoh dalam
teater biasanya ada yang berusia sangat tua, sehingga
kerutkerut wajah makin banyak pada wajah.
Kerutan pada mata. Mata memiliki kelopak yang dibagi
menjadi dua, yaitu bagian atas dan bawah. Bagian yang
perlu
diperhatikan dalam membuat kerutan pada mata adalah
bagian ujung dalam mata sampai bagian ujung luar mata.
Tarikan ujung luar mata memiliki alur garis kerutan
sampai
bagian pelipis. Bagian bawah, untuk usia 80 tahun ke
atas,
kerutan bisa memiliki alur sampai pipi mengarah ke bawah.
Pada usia menengah, sekitar 50-an tahun, kerutan biasanya
304
tajam dengan kulit masih relatif kencang (Gb.173). Pada
usia
60 tahun ke atas, lapisan kulit sekitar mata mulai
mengendur
(Gb 174 dan 175).
Gb.173 Kerutan usia 50-an
Gb. 174 Kerutan usia 70-an
Gb.175 Kerutan usia 90-an
Kerutan pada hidung dan mulut. Kerutan pada hidung
memiliki hubungan yang erat dengan bagian mulut. Kerutan
ini
akan membentuk lipatan yang disebut lipatan nasolabial.
Lipatan nasolabial merupakan lipatan tajam yang muncul
dari
ujung atas cuping hidung sampai bagian ujung luar
mulut.
Kerutan yang membentuk lipatan ini bias muncul pada usia
sekitar 30-an tahun.
Bagian ini merupakan salah satu bagian
penting untuk mengubah usia. Pada usia yang lebih tua 305
lipatan ini akan berlanjut pada bagian dagu pada sisi
mulut
sebelah luar.
Kerutan pada pipi akan muncul pada usia yang relatif
lanjut sekitar 60 tahun ke atas. Kerutan ini dimulai
dengan
penonjolan pada tulang pipi yang mengakibatkan cekungan
yang dalam. Khususnya pada orang-orang yang berwajah
tirus dan kurus. Berikutnya baru menyusul kerutan pada
bagian pipi. Kerutan ini memiliki bentuk cenderung turun
ke
bawah yang disebabkan kekendoran pada kulit.
Kerutan pada leher perlu diperhatikan karena bagian ini
dapat dilihat oleh penonton. Kerutan pada leher terbentuk
mulai dari rahang bawah mengarah ke bawah sampai pangkal
leher.
x Aplikasi teknik
shading dan highlight. Sesudah
membuat
garis dengan pensil, maka penyempurnaannya menggunakan
eye shadow. Caranya adalah dengan menambah shadow
pada bagian wajah yang akan dicekungkan dan memberi
highlight pada
bagian yang akan ditonjolkan. Dalam gambar
176 diperlihatkan garis kerut pada kening, wajah, dan
leher
pemain. Garis kerut ini menunjukkan ketuaan. Untuk
memberi
penekanan pada bagian mata yang mencekung maka shadow
ditambahkan (Gb.177). Dengan mengolah shadow dan
hightlight maka akan diperoleh gambaran ketuaan wajah
seperti yang dikehendaki (Gb.178).
Gb.176 Garis kerut kening 306
Gb.177 Bayangan pada mata
Gb. 178 Pemberian shadow dan highlight307
x Memutihkan rambut. Rambut merupakan unsur penting yang
dapat dijadikan tanda untuk usia seseorang. Rambut yang
normal akan mengalami perubahan warna pada usia 30-an
tahun. Perubahan warna rambut pada usia 30-an belum
tampak secara menyeluruh. Pada usia 50-an tahun ke atas
perubahan rambut baru merata. Hal ini sebenarnya bersifat
relatif. Setiap manusia mengalami perubahan warna rambut
yang berbeda. Walaupun begitu, pemutihan warna rambut
untuk mengubah usia menjadi cara yang efektif. Pemutihan
warna rambut dapat menggunakan body painting atau rambut
yang sesungguhnya, baik dari wool
atau bahan sintetis.
Rambut tiruan yang ideal adalah yang terbuat dari wool.
Wool
relatif sulit didapatkan di Indonesia.
Gb.179 Pemutihan rambut
Teknik:
Memutihkan rambut dengan
body painting relatif sederhana
dan mudah. Alat yang digunakan adalah sikat dan sisir.
Body
painting warna putih dioleskan dengan rambut dengan sikat
secara merata. Kemudian disisir agar body painting merata.
Memutihkan rambut dengan rambut palsu, membutuhkan
kecermatan dan waktu. Sebelum memutuskan untuk
memutihkan rambut dengan rambut palsu, idealnya dilihat
bentuk pertumbuhan rambut terlebih dahulu untuk
memutuskan pengaplikasian. Pengaplikasian dilakukan 308
dengan penambahan pada bagian tertentu. Terutama pada
bagian depan. Kemudian penambahan dilakukan dengan
membagi rambut pada bagian tertentu. Penggunaan rambut
pasangan ini akan menghasilkan rambut putih yang lebih
natural.
x Mengubah Ras. Pementasan teater sering terdapat tokoh
yang berbeda jenis ras. Dalam satu ras pun sering
memiliki
karakteristik yang berbeda. Orang-orang Asia yang
digolongkan sebagai oriental memiliki karakter yang
berbedabeda pula. Mengubah ras bisa dilakukan dengan
menyamarkan wajah asli dengan mengaplikasikan
karakteristik lain. Pemain yang berasal dari rumpun
Melayu
diubah menjadi tokoh berbangsa Cina (Gb.180). Proses
pengubahan dilakukan dengan mengaplikasikan karakteristik
anatomi yang penting, seperti mata, alis, dan kumis
(Gb.181).
Gb.182, memperlihatkan hasil akhir pengubahan ras dengan
beberapa perubahan pada kepala alis, tarikan mata, dan
kumis.
Gb.180 Wajah asli pemain 309
Gb.181 Proses penataan rias
Gb.182. Hasil akhir tata rias pengubahan ras
0 comments:
Post a Comment
Semoga blog saya bermafaat untuk anda baca, meskipun artikelnya kurang bagus atau menarik, mohon dimaafkan. karena saya bukan mahkluk sempurna