blank

Tata Cara Penulisan Naskah Televisi



Dalam menulis naskah video, Anda sebaiknya perlu memperhatikan beberapa hal, seperti judul program dan deskripsi adegan. Judul program sebaiknya Anda tulis di bagian tangah atas kertas den jangan lupa menggunakan huruf kapital.
Sedangkan deskripsi adegan terdiri dari:
1.     Indikator tempat, yaitu menerangkan lokasi pengambilan
gambar di dalam atau di luar ruang. Indikator ini ditulis dengan nomor urut dengankapital.
Contoh:

DISINILAH DITULIS JUDUL PROGRAM
01.  INTERIOR atau EXTERIOR
(biasanya disingkat INT atau EXT)

2.     
Indikator setting, yaitu menuliskan tempat kejadian dan dituliskan secara singkat dan jelas.
Contoh:

01.  INT.-RUANG KELAS

3.     Indikator waktu kejadian, ditulis singkat dalam huruf kapital.
Contoh:

.  INT.-RUANG KELAS - PAGI

4.     Instruksi jenis shot / gerakan kamera ditulis dalam huruf kapital.
Contoh:

01.  INT.-RUANG KELAS - PAGI
LS.- PAK GURU DUDUK ADI MEMBERI SALAM KEPADA PAK GURU DARI KURSINYA.

Contoh untuk bentuk dua kolom:
VIDEO
AUDIO
02.  INT.-RUANG KELAS - PAGI
LS.- PAK GURU DUDUK ADI MEMBERI SALAM KEPADA PAK GURU DARI KURSINYA.



5.     Nama tokoh (kecuali bila termasuk dalam dialog), isyarat musik, sound effect dan instruksi acting semuanya ditulis dalam huruf kapital. Untuk naskah dua kolom, ketiga hal tersebut ditulis dalam kolom audio. Perhatikan contoh berikut ini:
Contoh:
VIDEO
AUDIO
01.  INT.-RUANG KELAS - PAGI
a. LS.- PAK GURU DUDUK ADI MEMBERI SALAM KEPADA PAK GURU DARI KURSINYA.

b. CU. ADI

c. LS. PAK GURU MENGANG GUK LALU MELIHAT SEKE LILING KELAS
FADE IN : MUSIK PEMBUKA


FADE OUT : MUSIK PEMBUKA


ADI : (MEMBERI SALAM)

FX : SUARA BEL SEKOLAH

 CONTOH MODEL NASKAH
Terdapat beberapa contoh modul  naskah seperti :
1). Modul dokumenter.
A. Dokumenter berdasarkan Stock Shots     
             (Potongan Shot )
Program dokumenter yang berdasarkan stock shots ini tinggal menyusun daftar shots yang diperlukan dan mencarinya di perpustakaan .
Kekurangan shots tertentu dengan mudah diupayakan dengan pengambilan baru.

B. Dokumenter yang Didramatisir.
Format ini lebih sesuai menggunakan model screenplay teaterikal karena aspel visual dan aureal dapat diketahui sebelumnya dan dapat direncanakan seperti halnya sebuah drama yang disutradarai.


C. Dokumenter Model Instruksional/Teknikal.
Jenis format ini termaksud yang sebenarnya  karena shooting-nya tidak dapat direncanakan cepat sebelumnya. Selanjutnya dapat diperhatikan contoh naskah dokumenter peringatan ulang tahun pelukis Affandi yang ke 80 di bawah ini.

RENCANA PENGAMBILAN DOKUMENTASI PERINGATAN ULANG TAHUN AFFANDI YANG KE-80

Latar belakang.
Tujuan pembangunan nasional kita pada hakekatnya membangun manusia Indonesia seutuhnya. Sedang pembangunan itu sendiri pada dasarnya adalan kreativitas. Sebab hanya dengan  itulah cita-cita tersebut dapat terealisir. Konsekuensinya anggota-anggota masyarakat perlu dididik menjadi manusia kreatif. Salah satu jalan untuk mendidik kreativitas ialah melalui kesenian.

Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyadari pentingnya pendidikan melalui kesenian tersebut. Dalam rangka merealisasikannya , Pemerintah telah, sedang, dan akan melaksanakan berbagai upaya dan usaha. Salah satu diantaranya adalah penyiapan wahana dan sarana berupa gedung pameran Wisma Seni Nasional di jalan Merdeka Timur No. 14 Jakarta.

Bangsa Indonesia memiliki seniman–seniman ulung, salah seorang di antaranya ialah pelukis kenamaan Affandi. Reputasi keseniannya telah menembus batas-batan nasional. Sementara itu, melalui Dewan Kesenian Jakarta datang ajakan kerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk menanggapi keinginan pelukis Affandi yang bermaksud mengadakan pameran retrospektif 80 tahun di Taman Ismail Marzuki. Ajakan bersambut tanggapan terbuka dan memang sudah layak dan sepantasnyua Pemerintah memberikan kesempatan pertama kepada pelukis Affandi. Pembukaan pameran retrospektif itu tepat saat dengan peresmian gedung pameran temporer Wisma Seni Nasional, tanggal 23 Februari 1987 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.Dr. Fuat Hassan.

Affandi adalah seorang pelukis Indonesia yang sangat terkenal secara nasional maupun internasional. Karenanya Affandi adalah merupakan salah satu milik yang sangat berharga, bagi bangsa Indonesi, Maka adalah merupakan suatu kebutuhan mendasar, masyarakat mengetahui hal ihwal kehidupan Affandi di tenga ini, baik sebagai seorang pelukis, bagaimana kehidupan Affandi di tengah keluarganya, maupun pandangan berbagai pihak atas diri Affandi misalnya para pelukis yang tidak jauh berbeda dengan periode kehidupan Affandi, mereka yang masih muda usia, para kolektor, dan dan para budayawa. Dengan diperolehnya rekaman pelukis Affandi mengenal hal-hal yang sudah disebutkan diata, diharapkan bahwa tidak saja kita dapat melestarikan salah satu milik kebudayaan nasional yang amat berharg, twetapi juga dapat mendorong para pelukis muda ataupun setengah umur dalam meningkatkan rasa percaya kepada diri sendir, ulet, suka bekerja, kreatif sehingga dapat dicapai peningkatan mutu/kualitas karyanya.

Tujuan.
Pembuatan rekaman dokumentasi mengenai hal ikwal pelukis Affandi dalam rangka peringatan ulang tahunnya yang ke - 80 adalah :

1. Agar masyarakat luas dapat mengetahui salah satu unsur khasanah  
kebudayaan nasional yang sangat berharga yaitu hal ihkwal        kehidupan pelukis Affandi yang mempunyai nama besar dalam kehidupan nasional dan internasional, yangmeliputi antara lain :
a.      Kehidupan Affandi sebagai pelukis;
b.     Kehidupan Affandi di tengah-tengah keluarganya;
c.     Pandangan berbagai pihak, mengenaidiri Affandi ( dan semua senior atau mereka yang hidup dalam kurun waktu hampir sama atau berdekatan dengan Affandi, pandangan dari para pelukis muda, pandangan para budayawan, pendapat dari wakil pemerintah seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan, dan pandangan kolektor).

2. Dengan direkamnya kehidupan Affandi dalam aspek-aspek yang
disebutkan diatas, diharapkan dapat diwariskan hal-hal seperti  kreaktivitas, semangat dan tekat, teknik-teknik melukis,keahlian melukis dan lain-lain. Yang ada pada diri Affandi kepada generasi muda yang meminati dan mempunya bakat dibidang seni lukis, sehingga estafet yang demikian ini tidak saja dapat mencegah adanya atau terjadinya kesenjangan dibidang seni lukis di tanah air kita ini, tetapi juga secara keseluruhan dapat memajukan perkembangan kebudayaan nasional secara menyeluruh.


Secara khusus pembuatan dokumentasi hak ikhwal kehidupan Affandi dalam rangka peringatan ulang tahunnya yang ke -80 bertujuan untuk :
1.     Mendokumentasikan suatu peristiwa seni penting yang bersifat  nasional
2.     Meletakkan posisi kesenimanan pelukis Affandi di dunia seni lukis Indonesia dan dunia.
3.     Mengupayakan momentum pameran retrospeksi 80 tahun pelukis Affandi sebagai media pendidikan kreativitas bagi masyarakat
4.     Mewujudkan penghargaan pemerintah kepada seorang putera terbaiknya yang dalam usia lanjut masih tegar berkarya untuk kemanusiaan.
5.     Meletakkan dasar yang mantap menjadikan kesenian sebagai wahana pendidikan bangsa.
6.     Menciptakan suatu tradisi kesenian bertahap nasional guna memacu kreativitas para seniman umumnya dan generasi muda khususnya.

Treatment.
Dokumentasi peringatan ulang tahun Affandi ke-80 emmang akan didokumentasikan jalannya peringatan secara kronologis, peristiwa demi peristiwa yang berlangsung, misalnya dengan persiapan yang diadakan di Yogyakarta, jalannya pembukaan pameran sekaligus peresmian Gedung Wisma Seni Nasional, suasana berlangsungnya pameran itu sendiri, sarasehan, dan lain-lain. Output peristiwa selama pameran tersebut diperkirakan memiliki masa putar selama dua jam.

Sesuai dengan tujuan yang sudah diuraikan di atas, dalam menyajikan serentetan peristiwa jalannya upacara akan diolah. Urutan sekuen hasil akhir dokumentasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Logo Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, mempersembahkan
2.     Judul :     BARA API KEHIDUPAN AFFANDI
RETROSPEKSI 80 TAHUN SEORANG PENDEKAR SENI RUPA
3.     Persiapan di Yogyakarta;
4.     Jalannya upacara pembukaan pameran dan peresmian Gedung Wisma Seni Nasional;
5.     Suasana pameran lukisan yang sedang berlangsung;
6.     Kegiatan sarasehan yang dilaksanakan dalam rangka kegiatan pameran;
7.     Kehidupan Affandi di tengah keluarganya;
8.     Berbagai pendapat dan pandangan tentang Affandi;

9.     Affandi sebagai pelukis (tentang bagaimana cara Affandi melukis, hal ini akan diambil di Yogyakarta. Kemudian bila ada kesempatan Affandi menunjukkan bagaimana cara atau teknik yang digunakan Affandi dalam melukis akan direkam pula. Mengingat kesehatan Affandi bila tidak ada kesempatan maka digunakan film atau foto yang sudah ada. Sekuen ini diletakkan pada bagian akhir untuk menunjukkan betapa semangat Affandi yang tetap membara, dan hal ini penting untuk mendorong pelukis lain, khususnya para pelukis muda untuk meningkatkan semangat dan tekad dan keuletannya melakukan kegiatan di bidang seni lukis ini.
10. Penutup.    



Konsep Visualisasi
Program video ini disusun dengan mengacu pada rancangan visualisasi yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
01.   Judul :    BARA API KEHIDUPAN AFFANDI
RETROSPEKSI 80 TAHUN SEORANG PENDEKAR SENI RUPA
Disajikan dengan latar belakang pelukis Affandi sedang berjalan gembira di ruang pamer Wisma Seni Nasional;
(Jalan hidup Affandi adalah kepelukisannya. Perjalanan kesenimanannya yang telah lanjut bersama usianya ternyata masih mengandung sebuah cita-cita yang layak : berdirinya museum/galeri seni lukis nasional). Gedung pameran Wisma Seni Nasional inikah jawabannya?
02.   Adegan dan wawancara Tim dari Panitia Bersama Ulang Tahun Affandi ke-80, Departemen Pendidikan dan Dewan Kesenian Jakarta, merupakan terjemahan keinginan pemerintah dan seniman untuk menghargai lukisan Affandi. Hal ini sekaligus merupakan introduksi awal retrospeksi 80 tahun pelukis Affandi.
03.   Sosok pribadi Affandi di usianya yang ke-80 masih tegar diungkap dalam tanggap wicara atas keinginan pemerintah, sekaligus tampil pula eksistensi kesenimanan dan harapan-harapannya. Penyajiannya diawali dengan visualisasi “banding diri” Affandi di tahun 1943 dengan masa kini.
04.   Pengenalan dan perkenalan di forum nasional tentang pelukis Affandi kepada masyarakat bangsanya. Upacara peresmian Gedung Wisma Seni Nasional menandai pameran retrospeksi 80 tahun pelukis Affandi, dimulai dengan:
·        Upacara peresmian
·        Sambutan-sambutan
·        80 tahun bersama Affandi merupakan visualisasi para pejabat, tokoh, dan masyarakat yang meminati lukisan yang dipamerkan.
05.   Mengajak lebih jauh masyarakat mengenal pelukis Affandi melalui visualisasi :
·        Sarasehan yang menampilkan tokoh-tokoh seniman, budayawan, dan masyarakat.
·        Eksistensi global yang tersaji lewat pandang kaca mata akademis yang datang dari sarasehan akan merupakan “palet dan kanvas” kesenimanan Affandi yang diakuinya sendiri bahwa aspek akademis itu tidak dimilikinya
06.   Kontroversi pandangan atau apapun yang sekiranya muncul dari sarasehan akan dipoles dengan visualisasi yang mencuatkan posisi dan eksistensi Affandi di forum nasional dan dunia: Secara runtun ‘slow montage’ ditayangkan tokoh-tokoh dengan ad lib komentar/pendapat atau sajian narasi selektif dari:
·        Kalangan sesama seniman (alternatif: Barli, Sujono Kerton)
·        Kalangan kolektor (alternatif: Kasmijan, Alex, Sutejo)
·        Kalangan budayawan (alternatif: Budiarjo)
·        Kalangan usahawan (alternatif: Abdulgani)
·        Kalangan pendidikan kesenian (alternatif: Fajar Sidik, Hendra Widayat, Bangong Kussudiarjo)
Tanggapan dari Direktur Jendral Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Subadio dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan sebagai penuntas garis pandang tentang posisi pelukis Affandi bagi upaya pendidikan melalui kesenian. 
07.   Affandi adalah Affandi, merupakan sub topic yang akan divisualisasikan dalam rangkuman scenery antara lain:
a)     Affandi sebagai pelukis (Affandi in action, diusahakan rekaman hidup, tapi mengingat kondisi, alternatifnya digunakan stock shot)
b)    Affandi sebagai kepala keluarga
c)     Affandi sebagai seorang warga masyarakat
d)    Affandi dan dunia internasional
 Visualisasi alternatif sifatnya akan ditunjang dengan narasi. Hal   
 ini tergantung kepada kondisi Affandi sepenuhnya.
08.   Akhirnya sajian program ini nantinya akan diwujudkan dalam suatu rangkaian montage middle speed motion slides, adegan Affandi melukis. Dan wisma nasional sebagai latar credit tittle.

Pustekom Jakarta
    29 Januari 1987

Rencana di atas adalah proposal documenter tentang Affandi.
Berikut akan disajikan contoh skenarionya.

SCENARIO VIDEO:
BARA API KEHIDUPAN AFFANDI
RETROSPEKSI 80 TAHUN SEORANG PENDEKAR SENI LUKIS

SLATE:
PROGRAM VIDEO KEBUDAYAAN PUSTEKOM DIKBUD 1987 “API KEHIDUPAN AFFANDI RETROSPEKSI 80 TAHUN SEORANG PENDEKAR SENI LUKIS”

Scenario: pc. S. Sutisno
VISUAL
NARASI
01.  CAPTION GRAPHICS
LOGO DEPDIKBUD
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Mempersembahkan

02.  WXT.-GEDUNG PAMERAN-
SIANG
ESTABLISHING SHOT:
Affandi berjalan dipapah.
ZOOM IN TO MCU.-Affandi tertawa

FREZZED DAN FRAME MOVE TO SPLIT:

FADE IN DRIVE OUT: Titik kecil sampai kobaran api menyala

SUPER IMPOSE: CAPTION TITTLE
ANIMATION:

BARA API KEHIDUPAN AFFANDI

Retrospeksi 80 Tahun Seorang Pendekar Seni Lukis

Scenario: pc. S. Sutisno

03.  INT.-WISMA AFFANDI-SIANG
STABLISHING SHOT:
Kegiatan beberapa tukang mempersiapkan lukisan/menurunkan dari gantungan dll.


DISSOLVE

04.  INT.-WISMA AFFANDI-SIANG
GU.-Potret diri Affandi
AM. TRACK OUT TO MLS: Tim utusan dari Jakarta di ruang tamu bersama Affandi.PANNING-anggota sampai Pak Munandar.

05.  INT.-RUANG TAMU-SIANG
MCU.-Pak Munandar menyambut kedatangan tamu.

TRACK OUT TO MLS.-Anggota Tim
ZOOM IN TO MCU. Pak Bastomi Erwan (Sekretaris DitjenBud)


INSERT SURAT DITJEN KEBUDAYAAN 


MUSIK: PEMBUKA


























NARASI: Bermula uluran tangan Dewan Kesenian Jakarta. Lalu sentuh himbau Direktur Jenderal Kebudayaan. Dan kemudian jabat hangat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hassan melahirkan kata sepakat: Pameran Retrospeksi 80 tahun Pelukis Affandi, sekaligus peresmian Gedung Wisma Seni Nasional.


MUSIK: ILUSTRASI




(AD LIB P. MUNANDAR MENYAMPAIKAN SELAMAT DATANG)

(AD LIB P. BASTOMI MENYAMPAIKAN MAKSUD KEDATANGAN TIM DARI JAKARTA)

(VOS. PAK BASTOMI BERBICARA)

2). Naskah Video Instruksional/Pendidikan.
Sehubungan dengan tujuannya untuk kegiatan pengajaran maka ketepatan perekaman merupakan pegangan yang sangat penting. Naskah harus disusun berdasarkan kurikulum tertentu. Untuk itu, terlebih dahulu didisain dan kemudian dikembangkan untuk mencapai tujuan instruksional. Naskah harus ditulis dengan mengacu ke disain tersebut.
Contoh naskah program instruksional adalah sebagai berikut

IDENTIFIKASI PROGRAM

1. BIDANG STUDI                      : Bahasa Indonesia
2. POKOK BAHASAN                 : Struktur
3. SUBPOKOK BAHASAN          : Kata Berimbuhan
4. TOPIK                                     : Imbuhan Memper-i
5. JUDUL                                     : Jeritan di malam hari
6. SASARAN                               : Siswa SMP kelas 1
  semester 2
  1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Siswa dapat memahami dan dapat mempergunakan kata berimbuhan (memper-i) serta dapat mengkomunikasikannya dalam kalimat secara lisan dan tulisan.
  1. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
·        Siswa dapat menyebutkan kata berimbuhan memper-i dengan memperhatikan hubungannya dengan kata berawalan ber- atau diper-i.
·        Siswa dapat menggunakan kata-kata berimbuhan memper-i dengan memperhatikan hubungannya dengan kata berawalan ber- atau diper-i.
  1. POKOK-POKOK MATERI:
·        Kata berimbuhan memper-i dengan kata berawalan ber- atau diper-i.
·        Pengguanaan kata berimbuhan memper-i dengan kata berawalan ber- atau diper-i.
·         
  1.  FORMAT SAJIAN                            : Fragmen
  2.  LAMA PROGRAM                            : 30 Menit
  3.  SKENARIO                                       : PC. S. SUTISNO
  4.  PENGKAJI ISI                                               : Drs. Akhmad HP
  5.  PENGKAJI MEDIA                           : Dr. Arief S. Sadiman
  MSc.
  1.  SUMBER       :
·        Tata Bahasa Indonesia, Gorys Keraf.
·        Pengajaran Kosa Kata, Dr. Ng. Tarigan
·        Tata BAhasa Baku
16.  SINOPSIS  : 
Melalui adegan upaya penanggulangan tindak kejahatan oleh para petugas siskamling diperkenalkan dan dibahas kalimat-kalimat yang menggunakan kata berimbuhan memper-i, ber-, diper-i. Sedang adegan dengan lurah untuk memberikan adegan ilustrasi hubungan dan arti imbuhan memper-i, ber-, diper-i dalam kalimat.
17.  CASTING/PEMAIN :
1.     Penyaji Program
2.     Sofia, pelajar SMP
3.     Badrun, ayah Sofia
4.     Petugas Siskamling: Andi, Kadir, Kadim
5.     Godril, sebagai “bayangan malam”
.
SKENARIO PROGRAM SIARAN TV PENDIDIKAN INDONESIA
VISUAL
NARASI
01.  SUPER IMPOSE (dari bibir)
CAPTION
LOGO DEPDIKBUD
Mempersembahkan
DISSOLVE
02.  CAPTION GRAPHIC
PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMP

ANIMATION


SETTING 1:
Kamar belajar, meja kursi, buku-buku SMP, tas sekolah, seragam sekolah tergantung, kalender, wekker.

03.  INT.-SETTING 1 – MALAM
MLS. SOFIA SEDANG ASYIK BELAJAR
Semester 2

Topik               : Imbuhan Memper-i
Skenario           : PC. S. Sutisno

SI. CAPTION




FO.
ZI. TO MS ANDI (PAN) RUANGAN BERHENTI PADA SERAGAM SMP


SI. CAPTION:
“JERITAN DI MALAM HARI”
FO.
SOFIA MENULIS SEJENAK LALU MELETAKKAN PENSILNYA SEMBARANGAN SAJA
CERITA BERIKUT INI FIKTIF BELAKA

SI. CAPTION:


FO.
SOFIA MENGACAK KERTAS BUKU, MENCARI PENSILNYA, SOFIA MENEMUKAN PENSIL DAN MENULIS

P. BADRUN IN FRAME










DISSOLVE

SETTING 2:
Pos Kamling, dengan kelengkapan kentongan yang digantung, lampu listrik yang dikerodong, tempat duduk, ceret, gelas, makanan kecil.

04.  EXT.-SETTING 2 – MALAM

MLS. ANDI DAN KADIR DUDUK NGOBROL SAMBIL MINUM KOPI


ANDI BANGKIT KE ARAH KENTONGAN. ANDI MEMUKUL KENTONGAN DENGAN IRAMA “DARAMULUK”

KADIM IN FRAME
KADIM DUDUK DAN MENGAMBIL MINUM

ZI. TO CU. KADIR

CU. KADIM TERSENYUM



TRACK OUT TO GROUP SHOT








ANDI, KADIM, KADIR MENGAMBIL SENTER, KENTUNGAN, PEDANG DAN BERLARI

05.  INT.-MEJA PENYAJI
MCU. PENYAJI TERSENYUM


SPLIT SCREEN CAPTION:
·       Berlindung
·       Memperlindungi
·       Diperlindungi



06.  CAPTION ANIMATION
·        Berlindung
·        Ber+Lindung
·        Memper+lindung+i atau
Diper+lindung+i






DISSOLVE

07.  INT.-MEJA PENYAJI
MCU. PENYAJI TERSENYUM




SETTING 3:
Gerumbul di belakang rumah Sofia dekat sumur, ada dua kaleng bekas


08.  EXT.-SETTING 3 – MALAM
1)      MLS. ANDI, KADIR, KADIM  
      MENGENDAP-ENDAP  
      MENDEKATI GERUMBUL 
      DENGAN PENTUNGAN DAN SENTER
2)      MCU. KADIR, DAN KADIM TERKEJUT
ZO. TO MLS. ANDI MEMBERI TANDA AGAR WASPADA.

IN FRAME SOFIA KAGET

3)      MCU. SOFIA MENJERIT
ZO. TO MLS.

4)      MS. SOFIA MENGANGGUK

ZO. TO MLS.




5)      MCU. KADIR DAN KADIM KETAKUTAN




ZO. TO MLS. ROMBONGAN BERBALIK ARAH DAN BERJALAN TERGESA-GESA

SETTING 4:
Satu ruangan di kelurahan. Meja kursi sederhana, petromaks.
09.  INT.-SETTING 4 – MALAM
MLS. LURAH DUDUK BERHADAPAN DENGAN ANDI DKK DAN SOFIA
ZI. TO MCU SOFIA




CAMERA BLURRED
10.  EXT.-SETTING – MALAM
FADE IN
1)      MLS. SOFIA MENCUCI KAKI DI SUMUR

2)      MCU. SOFIA MENOLEH TAKUT
3)      FS. BAYANGAN HITAM MENGACUNGKAN SENJATA
FADE IN
1)      MCU. SOFIA
ZI TO MLS





2)      MCU. KADIR

3)      MCU. ANDI

4)      MLS

















PAK LURAH DAN ANDI BERANGKAT, KADIR DAN KADIM KE ARAH LAIN

12. EXT.-SETTING 2 – MALAM
1)   MLS P. LURAH DAN ANDI   
DRIVE OUT CAM, 
MENDEKAT 
KE ARAH GARDU. LURAH
TIBA-TIBA BERHENTI
2)      MCU. 2 S






3)      CU.-LURAH



4)      MCU.-ANDI




ZO. TO MLS









LURAH BERJALAN DIIKUTI ANDI MENINGGALKAN GARDU KAMLING

13. INT.-MEJA PENYAJI
MCU. PENYAJI TERSENYUM

14. CAPTION ANIMATION
·      Bersenjata
·      Mempersenjatai
·      Dipersenjatai
·      Bermahkota
·      Mempermahkotai
·      Dipermahkotai
·      Bertameng
·      Mempertamengi
·      Dipertamengi
FO.
1.      ABRI bersenjata modern.


2.      Pemerintah mempersenjatai ABRI dengan senjata modern.
3.      ABRI dipersenjatai Pemerintah dengan senjata modern.
DISSOLVE

15. INT.-MEJA PENYAJI
MCU. PENYAJI








15. CAPTION
ber-
bersenjata
bermahkota
bertameng
memper-i
mempersenjatai
mempermahkotai
mempertamengi
diper-i
dipersenjatai
dipermahkotai
dipertamengi

16. CAPTION
Para pendukung:
Lurah                - …
Andi                  - …
Kadir                 - …
Sofia                  - …
Penyaji              - …

18.  CAPTION
Kerabat Produksi:
Penata kamera   - …
Penata cahay a   - …
Penata set          - …
Penata suara      - …
Dll.

19.  CAPTION
Pengkaji isi: Drs. Akhmad HP.
Pengkaji media: Dr. Arief S. Sadiman, MSc.

20.  CAPTION
Penanggung jawab program:  - …
Penanggung jawab produksi: - …
Selamat Belajar
      
MUSIK: (SMASH UP FULL)






MUSIK 1: (DOWN OUT)






MUSIK: (THEME, TENANG AS BG)















BADRUN (OFF.OS): Fia…sudah malam




SOFIA: Sebentar, belum selesai Pak. Ahh kemana pensilku ini tadi



BADRUN: Fia, hari sudah malam, tidurlah. Kalau tidak, besok kamu terlambat bangun.

SOFIA: Baik Pak.

BADRUN: Kunci pintu depan Bapak bawa. Bapak akan menengok air sawah kita. Kau cepat tidurnya.

SOFIA: Ya Pak, Habis bebenah buku-buku ini Pak.








AMBIENS SUASANA MALAM

FX: (OFF, BUNYI KENTONGAN)

KADIR: Ndii…sudah malam begini Kadim belum kelihatan juga.
ANDI: Jangan-jangn lupa dan ketiduran di rumah.

KADIR: Kalau begitu perlu dipanggil ya Ndi?

ANDI: Baiklah, akan kupanggul dia.



KADIM: Tepat saat, begitu dipanggil, Aku datang. Kadim memang disiplin.

KADIR: Ah Kamu berlindung di belakang kata disiplin.

KADIM: Dir, Aku tidak berlindung hanya memperlindungi diri, daripada diperlindungi Andi. Betul tidak Ndi?

KADIR: Kamu Dim pintar ngomong.

SOFIA (OFF, OS) (MENJERIT TAKUT)


KADIM: Heeh kalian dengar? Jangan-jangan maling atau rampok.

ANDI: Ayo kita ke sana, cepat.

MUSIK: (SUSPENS)

PENYAJI: Hai…selamat malam, eh salah, maaf terbawa kejadian cerita yang baru saja. Dari kejadian tadi pembicaraan pemuda yang sedang tugas kamling paling tidak ada tiga buah kata:

Keriga kata ini saling berhubungan. Bagaimana hubungannya?



PENYAJI (OS): Kata berlindung dibentuk dari kata lindung dan awalan ber. Kata yang sama dapat pula dibentuk dengan menggunakan imbuhan lain:
(DIBACA JUGA)


Jadi pembentukan kata berimbuhan dengan awalan ber dapat pula dibentuk dengan menggunakan imbuhan memper+i atau diper+i sehingga bentuknya sejajar.


PENYAJI: Eh, omong-omong kamu belum tahu jeritan di malam hari itu jeritan siapa dan mengapa. Ingin tahu?
Ayo kita ikuti.





MUSIK: (SUSPENS)
FX: (DENTANG KALENG TERSANDUNG KAKI)








SOFIA: (MENJERIT)
ANDI: Oh, kau Sofia anak Pak Badrun ya?
SOFIA: Oh Pak Andi…Saya
ANDI: Yang menjerit tadi Kamu?

ANDI (OS): Ada apa?
SOFIA: Entah…waktu Saya cuci kaki di sumur, Saya kaget ada bayangan orang di pojok rumah. Saya rasa bawa senjata…Saya takut dan berlari sambil menjerit.  

KADIM: Ehh kalau begitu ayo, ayo lapor pak lurah cepat.

KADIR: Betul ke pak lurah.

MUSIK: (SUSPENS)






LURAH: Pak Andi, Pak Kadim, Pak Kadir dan Kau Sofia, coba ceritakan bagaimana ceritanya.

SOFIA: Begini Pak, sebetulnya Saya belum selesai belajar, tapi karena disuruh tidur oleh bapak. Bapak akan memeriksa air di sawah. Seperti biasa sebelum tidur saya cuci kaki di sumur di belakang rumah… 
AMBIENS SUASANA MALAM DI DESA

FX: (KRESEK CABANG KAYU TERINJAK)

SOFIA: Demikianlah Pak kejadiannya.

KADIM: Pak Lurah, wah gawat ini desa kita kemasukan penjahat.

LURAH: Tenang dulu Pak Kadim. Jangan lupa, desa kita ini desa swakarya dan khusus untuk keamanan mendapat penghargaan.

KADIR: Tapi bagaimana dengan orang bersenjata itu, Pak Lurah?

ANDI: Pak Lurah, ini andaikata orang itu benar ada, lalu siapa yang mempersenjatai?

KADIM: Dan mengapa orang itu dipersenjatai?

LURAH: Waah.. tunggu dulu, Aku perlu bantuan dan pertimbangan Pak Jagabaya Desa.


ANDI: Bagus Pak, sekarang Saya usul. Saya dan Pak Lurah terus melacak, sedang Kadir dan Kadim ke rumah Jagabaya, terus dari sana menyusul Kita. Bagaimana Pak Lurah?

LURAH: Bagus, ayo Kita laksanakan!


MUSIK: (SUSPENS)


MUSIK: (SUSPENS)

LURAH: Pak Andi, tunggu dulu!

ANDI: Ada apa Pak Lurah?

LURAH: Sofia tadi apakah benar mengatakan bayang-bayang itu bersenjata? Hmmm bersenjata kan berarti mempunyai senjata.

ANDI: Atau berarti membawa, Pak.

LURAH: Ya… lalu Pak KAdir tadi mengatakan dipersenjatai. Pak Andi mengatakan mempersenjatai.

ANDI: Dipersenjatai artinya dilakukan orang lain, jadi ada pihak lain. Tapi mungkin juga orang yang dilihat Sofia itu mempersenjatai dirinya sendiri.

LURAH: Ahh… tapi sungguh tak masuk di akal. Desa kita ini aman.

ANDI: Andaikata yang dilihat Sofia itu benar ada, Kita harus memperbaiki citra desa kita, Pak Lurah.

LURAH: Untuk itu ayo Kita lacak dari rumah Pak Badrun.



PENYAJI: Waah…kelihatannya yang dihadapi Pak Lurah dan warganya itu demikian gawat? Kalau dianalisis:

PENYAJI (OS): Paling tidak dari kata-kata: bersenjata, mempersenjatai, dipersenjatai. Dari segi bentukan kata berawalan ber- dapat dibentuk dengan menggunakan imbuhan memper-i atau diper-i. Ketiga senjata itu sejajar bentuknya. Kiranya akan lebih jelas bila digunakan dalam kalimat.


(membacanya)


Kalimat ini aktif transitif, sama halnya dengan kalimat berikut ini.

Dan kalimat yang ketiga adalah pasif.



PENYAJI: Nah struktur kalimat yang mempergunakan imbuhan ber-, memper-i atau diper-i memiliki kesejajaran bentuk. Kamu tentu dapat menggunakan kata-kata berikut dalam kalimat, baik tertulis maupun lisan.




MUSIK: (ILUSTRASI)















MUSIK: (EXTRO)



















Sound and vision fade out


SHARE

Gilang Luigi

Hallo, untuk kritik dan saran silahkan post di komentar. Terima Kasih.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Semoga blog saya bermafaat untuk anda baca, meskipun artikelnya kurang bagus atau menarik, mohon dimaafkan. karena saya bukan mahkluk sempurna