blank

Dampak Pemasangan Kawat Gigi (Behel)

Sebagian orang perlu memasang kawat gigi atau behel dengan alasan medis, terkait kesehatan mulut dan gigi. Namun tak sedikit orang yang memasang behel sekadar mengikuti tren. Pemasangan behel pun dipasang sekadarnya, juga tidak mengandalkan tenaga ahli.

Pemasangan kawat gigi yang sembarangan, bukan oleh dokter ahli yang mengerti anatomi mulut dan gigi, bisa menimbulkan berbagai risiko. pemasangan kawat gigi harus dengan rekomendasi dokter spesialis yang memahami anatomi mulut dan gigi.

Tukang gigi tidak dibekali ilmu standar pelayanan medis. Jika pasang kawat gigi sembarangan bisa membuat kondisi gigi menjadi parah sejumlah risiko jika memasang kawat gigi sembarangan. Di antaranya, gerakan gigi menjadi tak karuan. Pemasangan behel yang tak mengikuti prosedur medis juga memengaruhi tingkat tekanan. Jika tekanan kawat terlalu tinggi gigi bisa goyang. Penggunaan bahan lem yang tidak tepat atau tidak cocok untuk mulut juga menimbulkan masalah tersendiri.

Selain itu, cara pemasangan behel yang tidak tepat membuat gigi menjadi sulit dibersihkan. Kalau gigi tak dibersihkan dengan baik, kotoran pun menumpuk.


"Pemasangan kawat gigi yang sembarangan bisa membuat kondisi gigi menjadi parah seperti bengkak, menimbulkan plak akibat kotoran yang menumpuk hingga akhirnya menyebabkan karang gigi.

Di Indonesia, penggunaan kawat gigi baru dimulai pada 1980-an dan semakin popular pada awal 2000-an hingga sekarang. Artinya, mengenakan behel sudah menjadi tren di semua lapisan masayarakat. Baik usia tua, muda, bahkan dikalangan anak-anak.
Kawat gigi adalah jenis perawatan ortodonti, atau pengobatan yang ditujukan untuk mengoreksi letak gigi yang tidak beraturan atau menyesuaikan rahang atas dan bawah. Jika Anda memiliki gigi miring atau tidak sejajar (tidak klop untuk mengunyah dan menggigit), Anda dapat meluruskan gigi Anda dengan kawat gigi. Sebagian orang, misalnya para artis, menggunakan kawat gigi untuk memperbaiki penampilan, agar gigi mereka lebih rapi dan cantik
Beberapa tahun belakangan ini, memasang behel atau kawat gigi menjadi tren di kalangan anak muda (remaja) hingga orang dewasa. Namun tahukah kamu akan resiko dan bahaya dari memasang behel atau kawat gigi jika hanya untuk mengikuti tren atau gaya-gayaan saja? Kawat gigi atau behel dengan berbagai warna karet dan aksesoris pelengkap lainnya kerap terlihat menyembul dari gigi pemakainya. Biasanya pemakai behel yang tidak memiliki masalah dengan susunan gigi beralasan pakai behel untuk tampil gaya agar terlihat lebih keren saja. Padahal memasang behel hanya untuk bergaya atau mengikuti trend fashion itu hanya akan merugikan diri sendiri.
yu sekarang kita bahas efek positif dan Negatif nya 

EFEK POSITIF 
Dulu mengenakan kawat gigi dianggap aneh dan kuno. Mulai dari rasa tidak nyaman hingga takut diolok-olok teman. Karena itu, kawat gigi yang juga dikenal dengan istilah bracket ini merupakan benda yang sebisa mungkin dihindari oleh orang-orang dengan susunan gigi amburadul. Jelas drg Susyanto
Manfaat dari pemasangan behel, sambungnya, membuat gigi menjadi rapi, sehingga enak dipandang mata dan akan terhindar dari masalah pencernaan akibat gigi yang kurang rapi. Membuat senyum terlihat manis dan terlihat cantik. Bisa juga untuk mengikuti trend dan gaya-gayaan serta meningkatkan rasa percaya diri.
Selama pemasangan kawat gigi aktif dan retainer, kata dia, kebersihan dan perilaku makan harus dijaga betul. “Sebaiknya, pemakai menggunakan sikat gigi khusus vertikal dan horizontal yang mampu membersihkan kotoran di sela-sela gigi dan kawat . Walau tak ada pantangan, Susiyanto bilang sebaiknya hindari makanan yang manis, lengket, liat, dan bersoda, karena makanan macam itu lebih sulit dibersihkan. Makanan padat dan keras kayak apel, sebaiknya dipotong kecil-kecil. Jangan coba-coba melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah dipasang,” pungkasnya.

nah adaTips merawat pemakaian bahel atau kawat gigi
"Behel untuk sekedar gaya-gayaan itu tidak perlu karena bisa merugikan pemakai sendiri," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), drg. Zaura Rini Anggraeni MDS. Bahaya yang akan didapat dari memasang behel untuk gaya-gayaan ada beberapa macam. Mau tahu seperti apa bahaya dari memasang kawat gigi? Langsung saja simak penjelasan berikut ini:


1. Gigi bisa jadi goyah Saat tulang yang memegang gigi berubah mengikuti kawat yang mencekat gigi di atasnya, maka gigi bisa jadi goyah. Sama seperti pagar yang ditekan terus, lama kelamaan pondasinya akan longgar dan goyah.



2. Susah untuk dibersihkan Memakai behel hanya untuk gaya-gayaan akan membuat kebersihan gigi tidak terjaga. Terutama membersihkan sisa makanan yang menempel di sela-sela briket dan kawat. Tentu jika kondisi ini dibiarkan, gigi akan menjadi kotor.

3. Muncul kuman dan bakteri Karena susah dibersihkan, kuman dan bakteri akan mudah sekali hidup di mulut. Kuman akan mudah sekali terselip di sela-sela behel dan karetnya, jika tidak rajin memakai obat kumur mulut. Kuman dan bakteri banyak hidup di mulut, maka akan timbul bau mulut. Apalagi kondisi gigi sulit untuk dibersihkan karena ada kawat gigi tersebut.

4. Susunan gigi bisa jadi berantakan Proses pemasangan yang asal-asalan, apalagi jika dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya, bisa makin memperparah bentuk gigi yang sebenarnya sudah bagus. Ini disebabkan bentuk gigi akan mengikuti bentuk kawat tersebut.


5. Penularan penyakit Memasang behel di tukang gigi yang tidak berijin resmi atau illegal semakin menambah buruk resiko terkena penyakit menular. Ini disebabkan alat-alat yang digunakan belum terjamin kebersihannya, apalagi langsung bersentuhan dengan mulut.





6. Bisa hepatitis atau bahkan HIV yang paling di takut kan no 6 ini.Kawat logam yang dipasang pada gigi Anda sering berbenturan dan dapat menyebabkan luka kecil pada bibir dan bagian dalam pipi Anda. Nah, saat Anda terlibat dalam aktivitas seksual seperti seks oral atau bahkan berciuman, luka kecil di dalam mulut Anda akan menyediakan jalan masuk untuk penyakit, termasuk hepatitis dan HIV, memasuki aliran darah Anda.



7. Alergi, Kawat gigi logam mengandung berbagai logam, termasuk nikel, tembaga dan kromium. Sekitar 30 persen pasien ortodontik dari semua pasien ortodontik lainnya memiliki alergi terhadap logam ini yang dapat menyebabkan rasa sakit dan telinga tersumbat.

Selain itu, pasien yang tidak memiliki alergi sebelum mereka memakai kawat gigi berpotensi terkena alergi setelah mereka memakainya. Untungnya, alergi terhadap nikel, tembaga dan kadmium umumnya ringan dan mudah diobati dengan mengubah jenis logam yang digunakan dalam kawat gigi.
Original
SHARE

Gilang Luigi

Hallo, untuk kritik dan saran silahkan post di komentar. Terima Kasih.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Semoga blog saya bermafaat untuk anda baca, meskipun artikelnya kurang bagus atau menarik, mohon dimaafkan. karena saya bukan mahkluk sempurna